KIMCIPEDES.COM, BANDUNG | Penipuan dengan modus menjanjikan lolos dalam seleksi Bintara kembali terjadi. Pelaku berinisial RV Ibu rumah tangga (IRT) asal Astanaanyar, Kota Bandung.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar menetapkan RV sebagai tersangka diduga telah melakukan penipuan penerimaan Bintara Polri pada Februari 2023 lalu.
Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo didampingi Karo SDM Polda Jabar, Kombes Harry Haryadi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Jumat (28/7/2023).
Dikatakan Kabid Humas Polda Jabar, bahwa RV dalam melancarkan aksinya membuka tempat les seleksi masuk Polri ilegal. Total ada tujuh orang yang ikut les atau pelatihan di tempat pelaku. Kemudian para peserta pelatihan tersebut ditawari RV masuk Bintara Polri asalkan membayar sejumlah uang. Dari tujuh orang, hanya dua orang yang tergiur masing-masing berinisial RS dan YS.
Keduanya sudah menyetorkan uang kepada pelaku sekitar Rp. 505 juta.
Korbannya atas nama inisial RS dan satu lagi atas nama inisial YS, di mana korban pertama menderita kerugian Rp 200 juta dan korban kedua menderita kerugian Rp 305 juta," ungkap Kabid Humas Polda Jabar.
Setelah membayar sejumlah uang, kedua anak korban ini ternyata tidak lolos seleksi. Karena itu, korban meminta pelaku mengembalikan uang mereka
Tapi, kata dia, pelaku pun hanya sanggup mengembalikan uang Rp 50 juta. Korban lalu melaporkan kasus itu ke polisi dan pelaku pun berhasil diamankan.
Korban meminta pengembalian tapi tersangka hanya sanggup mengembalikan Rp 50 juta, ini lalu dilaporkan dan diproses," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, kata Ibrahim, pelaku ternyata tak mempunyai seorang pun kenalan polisi. Pelaku nekat melakukan aksi penipuan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Jadi, uangnya tersebut dipakai untuk keperluan pribadi salah satunya digunakan untuk membeli laptop," ucapnya.
Karo SDM Polda Jabar, Kombes Harry Haryadi, menjelaskan tahapan dari tes dalam seleksi penerimaan anggota kepolisian. Sebelum tes digelar, kata dia, biasanya akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu lewat media sosial hingga kantor polisi di kewilayahan.
Setelah dilakukan sosialisasi, para calon anggota akan diarahkan untuk melakukan pendaftaran secara online. Dalam situs itu juga dinyatakan bahwa tak ada biaya yang dibebankan kepada tiap pendaftar.
"Ketentuan persyaratan tes sudah tertera dengan jelas dan kita sudah memberikan peringatan bahwa untuk penerimaan anggota Polri tidak memungut biaya sepeser pun," tegas Karo SDM Polda Jabar.
** M. Edwandi
Posting Komentar