Dede Farhan Aulawi Jelaskan Pemisahan Kedokteran Gigi Dari Kedokteran Umum

Dede Farhan Aulawi
Dede Farhan Aulawi

KIMCIPEDES.COM, JAKARTA | “ Ada dua hal yang seringkali muncul dalam pertanyaan dan persepsi publik terkait dengan kedokteran gigi, yaitu pertama kenapa ada pemisahan antara kedokteran gigi dengan kedokteran umum, dan apa perbedaan fundamentalnya. Kedua, kedokteran gigi seringkali dipersepsikan dengan ruang lingkup yang spesifik dan kecil. Padahal lama waktu pendidikannya hampir sama, yaitu sekitar 6 tahun. Empat tahun pertama untuk menyelesaikan Pendidikan sarjana Kedokteran Gigi/ Kedokteran Umum, dan dua tahun berikutnyanya menempuh Pendidikan Profesi Dokter Gigi/Dokter Umum. Jadi seorang dokter gigi dan dokter umum terpisah sejak dalam pendidikannya, karena keduanya dianggap memiliki disiplin ilmu yang berbeda.“, ujar Pemerhati Kesehatan Dede Farhan Aulawi di Jakarta, Kamis (29/12).

Hal tersebut ia jelaskan dalam obrolan santai di sebuah cafe di Jakarta Selatan ketika bertemu dengan beberapa awak media. Kebetulan saat itu ada salah satu awak media yang sedang mengalami sakit gigi, lalu obrolan jadi berkembang di seputar kedokteran gigi. Beliau sendiri memang cukup intens dalam menaruh perhatian yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Termasuk aktif mengembangkan pengobatan alternatif dengan herbal, sehingga tidak heran jika di halaman rumahnya tersedia aneka jenis tanaman obat.

Menurutnya seorang dokter umum bisa menempuh Pendidikan Profesi Dokter Spesialis/PPDS selama 3 sampai 5 tahun dan akan bergelar Dokter Spesialis. Begitupun dokter gigi umum dapat menempuh pendidikan Dokter Gigi Spesialis, misalnya Dokter Gigi Spesialis Orthodonti, Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia, Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia, Dokter Gigi Spesialis Periodonsia, Dokter Gigi Spesialis Ilmu Penyakit Mulut, dan Dokter Gigi Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi.

Bahkan jika ditinjau secara historis, pemisahan kedua disiplin ilmu ini dimulai sejak zaman pertengahan di mana ada istilah tukang cukur-ahli bedah (barber surgeon). Pemisahan diawali saat Pierre Fauchard, seorang bapak kedokteran gigi modern berniat mengangkat bidang kedokteran gigi ke ranah sains. Kemudian dokter gigi Chapin Harris dan Horace Hayden mendekati petinggi kedokteran di University of Maryland Baltimore dengan ide menambahkan instruksi gigi untuk kursus medis, dan meyakinkan mereka bahwa kedokteran gigi dinilai pantas statusnya sebagai profesi, dan program studi, memiliki izin praktek, dan berdasarkan prinsip keilmiahan.

Dalam perawatan ortodontik biasanya melakukan perawatan terhadap maloklusi seperti gigi jarang, gigi berjejal, gigi maju serta perbaikan hubungan rahang atas dan rahang bawah. Adapun yang dilakukan dokter gigi spesialis ortodontik adalah memperbaiki susunan gigi, memperbaiki kotak antar gigi dan antara gigi, memperbaiki hubungan rahang atas dan rahang bawah, memperbaiki kelainan pada sendi rahang, dan memperbaiki tonus otot di area wajah menjadi seimbang dan dapat berfungsi secara seimbang serta dapat berfungsi dengan maksimal. Ruang lingkup perawatan ortodontik ini juga mengenal istilah Perawatan Ortodontik Interseptif dan Perawatan Ortodontik Korektif.

Ada juga spesialis bedah mulut dan maksilofasial, yaitu pelayanan kedokteran gigi spesialis yang melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki masalah gigi, mulut, rahang akibat penyakit infeksi, tumor atau trauma gangguan tumbuh dan mengembalikan fungsi pengunyahan dan estetik. Ruang lingkupnya biasanya mencakup pencabutan gigi, bedah Ortognati (memperbaiki bentuj dan fungsi rahang), prostesa bedah rahang, patah tulang rahang, operasi bibir sumbing dan celah celah langit, operasi gangguan sendi rahang, operasi kista, dan tumor pada rongga mulut dan rahang, operasi jaringan lunak mulut dan wajah, operasi gangguan pertumbuhan rahang atau wajah, dan operasi infeksi yang meluas pada rahang dan wajah.

Sementara itu, spesialis penyakit mulut yang menyangkut pelayanan dokter gigi spesialis yang menangani penyakit mulut, yang berfokus pada pemeriksaan secara holistik, diagnosis penyakit mulut yang bersifat lokal dan manifestasi oral dari penyakit sistemik. Spesialis penyakit mulut mengelola kesehatan pasien secara menyeluruh meliputi diagnosis dan perawatan yang bersifat non bedah pada kelainan jaringan lunak mulut baik primer mapun sekunder di rongga mulut dan sekitarnya. Ruang lingkup pelayanannya meliputi konsultasi dan pemeriksaan penyakit mulut infeksi dan non infeksi, punch biopsi, perawatan penyakit mulut pada pasien dengan sistemik seperti TB, HIV/AIDS, penyakit gastrointestinal, dan konsultasi dan perawatan penyakit mulut pada pasien usia lanjut (geriarti).

Untuk spesialis periodontik biasanya memberikan pelayanan yang berfokus pada kesehatan gusi supaya tetap berfungsi normal dan terlihat sehat dan estetik. Spesialis Periodontik juga melayani perbaikan gusi karena hilangnya gigi yang menyebabkan perubahan pada tinggi gusi dengan gigi. Ruang lingkup pelayanannya meliputi kontrol plak, pembersihan karang gigi/ skeling gigi, perawatan gusi berdarah, perawatan radang gusi, perawatan gigi goyang, bedah estetik gusi, bedah jaringan pendukung gigi, dan implan gigi.

Ada juga spesialis prostodontik yang memberikan pelayanan pada pasien dengan keluhan adanya gigi yang hilang, bahkan sampai memperbaiki kehilangan tinggi wajah dan tonus otot wajah karena kehilangan gigi. Jadi pasien biasanya datang saat ada gigi yang hilang karena usia, ada gigi yang hilang karena trauma/tabrakan, ada gigi yang hilang akibat adanya infeksi atau tumor pada rahang, atau saat sudah ada gigi yang dicabut. Ruang lingkup pelayannya meliputi pembuatan gigi tiruan dari berbagai bahan konsensional sampai bahan terkini dari hanya satu gigi sampai pembuatan gigi tiruan lengkap untuk kedua rahang, menangani gangguan sendi rahang (TMJ), pembuatan mahkota gigi dan jembatan gigi (dental bridge), pembuatan protesa periodontal, perawatan preprostetik, dan pembuatan bola mata tiruan.

Kemudian ada juga spesialis konservasi gigi, dimana runag lingkup pelayannya meliputi perawatan dan pencegahan gigi berlubang, penambalan gigi sederhana, penambalan gigi estetik, perawatan syaraf saluran akar gigi, pemutihan gigi (Bleaching), pembuatan Veneer, pembuatan restorasi pasca perawatan saluran akar, smile make over, dan bedah endodontik.

“ Itulah sekilas gambaran ruang lingkup kedokteran gigi. Apa yang diuraikan di atas tentu saja belum lengkap semuanya karena untuk menguraikannya tentu butuh waktu yang lebih lama lagi. Namun dari sekilas gambaran di atas, bisa terlihat bahwa ruang lingkup kedokteran gigi ini tidaklah sempit seperti banyak dipersepsikan orang. Oleh karenanya sangat logis dan wajar sekali bahkan harus ada pemisahan antara kedokteran gigi dengan kedokteran umum “, pungkas Dede.
** M. Edwandi

0/Post a Comment/Comments

POLRI PRESISI

KIM Cipedes

TOTAL VISITS :

KIM Cipedes

Rumah Subsidi Rasa Komersil di Sumedang Kota, Hanya 33 Ribu Perhari

KIM Cipedes