KIMCIPEDES.COM, BANDUNG | Satgas Citarum Harum Sektor 22 Sub 14 bersama Dansubnya, Serma Ujang Supriatna, berkolaborasi dengan Kelurahan Wates Kecamatan Bandung Kidul membuat LOSEDA sebanyak 16 buah,. Jumat, 28/02/2020.
Maraknya pembuatan Loseda yang digiring oleh satgas sektor 22 citarum harum, sebagai upaya untuk menyelamatkan sungai dalam kebersihannya, demi kesehatan lingkungan dan bebas ODF yang diprogramkan oleh Pemerintah Kota Bandung, dengan bersamaan mengerucut pada Program Citarum Harum.
Dansub 14 Sektor 22, Serma Ujang Supriatna mengungkapkan sekarang kami membuat LOSEDA sebanyak 16 buah, berkolaborasi dengan Kelurahan Wates, yang hasilnya akan dibagikan ke tiap Rw, satu Rw. 2 buah Loseda," ucapnya
Dengan upaya membereskan masalah sampah dilingkungan, sangat praktis dan ekonomis dengan pembuatan alat pengurai sampah organik, yaitu Loseda sebagai pendampingan pada program Kang Pisman.
Maraknya pembuatan Loseda yang digiring oleh satgas sektor 22 citarum harum, sebagai upaya untuk menyelamatkan sungai dalam kebersihannya, demi kesehatan lingkungan dan bebas ODF yang diprogramkan oleh Pemerintah Kota Bandung, dengan bersamaan mengerucut pada Program Citarum Harum.
Dansub 14 Sektor 22, Serma Ujang Supriatna mengungkapkan sekarang kami membuat LOSEDA sebanyak 16 buah, berkolaborasi dengan Kelurahan Wates, yang hasilnya akan dibagikan ke tiap Rw, satu Rw. 2 buah Loseda," ucapnya
Dengan upaya membereskan masalah sampah dilingkungan, sangat praktis dan ekonomis dengan pembuatan alat pengurai sampah organik, yaitu Loseda sebagai pendampingan pada program Kang Pisman.
"Loseda diciptakan untuk mengurai sampah organik, dengan tujuan sebagai penyeimbang dari sisa pemilihan sampah dari masyatakat, karena pemanfaatan produksi sampah organik oleh masyarakat hanya dibuang begitu saja" imbuh Ujang.
Siasat dari satgas tentang pemanfaatan sampah organik supaya bisa menjadi kompos penyubur tanah, dengan menggunakan Loseda karena bisa menggunakan lahan yang sempit.
Selain dari pengomposan, sampah organik juga menjadi biang bakteri, sehingga oleh loseda sampah bisa tuntas ditempat, tanpa harus diangkut ke tempat penampungan sampah sementara.
Ujang pun menambahkan, "bahwa bahaya sampah organik sangat luar biasa, ditakutkan menjadi masalah besar maka solusi utama adalah penggunaan loseda harus diterapkan di seluruh lapisan masyarakat, termasuk di tiap sekolah, maka kami akan mengenalkan loseda kepada anak anak didik ditiap sekolah," ucapnya.
Dansub 14 Sektor 22 ini sengaja membuat loseda sebanyak 16 buah, disisakan 2 buah loseda setelah pembagian ke tiap Rw, sisanya buat dipasang di sekolah sebagai pelengkap sosialisasi.
Siasat dari satgas tentang pemanfaatan sampah organik supaya bisa menjadi kompos penyubur tanah, dengan menggunakan Loseda karena bisa menggunakan lahan yang sempit.
Selain dari pengomposan, sampah organik juga menjadi biang bakteri, sehingga oleh loseda sampah bisa tuntas ditempat, tanpa harus diangkut ke tempat penampungan sampah sementara.
Ujang pun menambahkan, "bahwa bahaya sampah organik sangat luar biasa, ditakutkan menjadi masalah besar maka solusi utama adalah penggunaan loseda harus diterapkan di seluruh lapisan masyarakat, termasuk di tiap sekolah, maka kami akan mengenalkan loseda kepada anak anak didik ditiap sekolah," ucapnya.
Dansub 14 Sektor 22 ini sengaja membuat loseda sebanyak 16 buah, disisakan 2 buah loseda setelah pembagian ke tiap Rw, sisanya buat dipasang di sekolah sebagai pelengkap sosialisasi.
* M. Edwandi
Posting Komentar