Atasi Stunting, Kelurahan Margahayu Utara Luncurkan Koper Anting

Koper Anting


KIMCIPEDES.COM, BANDUNG | Mengantisipasi tingginya angka balita stunting, Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung meluncurkan inovasi yang berjudul Koper Anting yang merupakan singkatan dari Kolaborasi antara Kelurahan Margahayu Utara dengan Perusahaan dalam membantu mengatasi stunting. Peluncuran Koper Anting ini dicanangkan oleh Kepala Dinas PPKB Kota Bandung, Dewi Kaniasari, Kamis (21/9) kemarin, berlokasi di Kantor Sementara Kelurahan Margahayu Utara.


Koper Anting

Kegiatan itu disaksikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kota Bandung Ustaz Irfan Farid Taufik, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Babakan Ciparay dan staf kecamatan, Lurah Margahayu Utara beserta jajaran, Kasubag Umum dan ahli gizi dari Puskesmas Caringin, Babinsa, Ketua MUI, TP PKK Kelurahan, LPM, Karang Taruna, Pengurus Kampung KB, para Ketua RW dan perwakilan RT, para Ketua Posyandu, dan Pokja Dapur Sehat Atasi Stunting (Pokja Dashat) Koper Anting Kelurahan Margahayu Utara.

Koper Anting

Hadir pula sejumlah pelaku usaha dan tokoh masyarakat antara lain manajemen Bank Syariah Indonesia Cabang Kopo, General manajer Hotel Grand Pasundan, manajemen PT. Combi Putera, PT. Sakumas Jaya, perwakilan PT. Anugerah Pharmindo Lestari, dan lainnya. Pelaksanaan launching dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan bagi 23 orang anak balita stunting di RW 04 dan RW 09 Kelurahan Margahayu Utara yang didanai dari bantuan Bank Syariah Indonesia Cabang Kopo dan PT. Sakumas Jaya, sekaligus penyerahan bantuan susu dari karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari dan DPPKB Kota Bandung.

Lurah Margahayu Utara, Agus Susanto, menjelaskan stunting sebagai salah satu permasalahan tumbuh kembang balita, saat ini menjadi perhatian penting pemerintah. Kelurahan Margahayu Utara merupakan salah satu kelurahan di Kota Bandung yang angka stuntingnya cukup tinggi yaitu 39 orang anak pada Februari Tahun 2023, “Angka ini sebenarnya fluktuatif bisa 38 atau 40 naik turun tergantung kondisi cuaca dan anak ketika pengukuran status tumbuh kembang. Ini sebenarnya sudah menurun karena Kelurahan Margahayu Utara pernah di angka 171, tapi setelah diverifikasi oleh tim ke lapangan, data terbaru di 39 orang anak,” papar Agus.

Tingginya angka stunting, tambah Agus, menjadi tantangan tersendiri mengingat masyarakat Kelurahan Margahayu Utara adalah warga perkotaan dengan wilayah yang terdapat ratusan perusahaan di dalamnya. Berbagai upaya pun telah dilakukan antara lain melalui program pemberian makanan tambahan bagi balita pada saat Posyandu, juga sosialisasi dan edukasi kepada ibu hamil termasuk pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin, termasuk percepatan ODF (open defecation free), dan lain sebagainya.

Koper Anting


Namun karena berbagai keterbatasan, upaya tersebut dirasa masih dirasa kurang sehingga perlu mengajak perusahaan yang ada di wilayah Kelurahan Margahayu Utara untuk terlibat aktif membantu percepatan penurunan stunting. “Mudah-mudahan dengan adanya program Koper Anting, yang mengajak keterlibatan perusahaan-perusahaan untuk membantu penanganan stunting kita bisa menurunkan bahkan menekan angka stunting sehingga Kelurahan Margahayu Utara tidak ada lagi yang dinyatakan stunting. Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Perusahaan dan perorangan yang telah memberikan bantuannya semoga bermanfaat dan berkah,” harapnya.

Koper Anting

Sementara itu, Dewi Kaniasari menyambut gembira inovasi Koper Anting di Kelurahan Margahayu Utara. Menurutnya, pengentasan stunting tidak dapat dilakukan pemerintah saja, melainkan harus bersama-sama melibatkan semua pihak. “Untuk Koper Anting ini, saya apresiasi bu seklur dengan inovasinya, mudah-mudahan ini bisa terus berkelanjutan,” ujar Dewi seraya mengajak perusahaan yang hadir untuk berkontribusi dalam program tersebut.

Koper Anting


Hal senada disampaikan Gin Gin Ginanjar, permasalahan stunting menurutnya merupakan permasalahan besar, bahkan nasional. “Kita semua dituntut di tahun 2024 itu penurunan stunting harus sampai ke angka 14%, sementara hari ini baru mencapai 19,4% jadi masih cukup panjang, tapi saya yakin, bila semua terlibat, entah itu perusahaan, perseorangan, dengan berbagai kemampuannya, dan yang penting harus bisa berkesinambungan, berkelanjutan. Dan dengan adanya Koper Anting mudah mudahan bisa mempercepat proses penyelesaian stunting khususnya di Kelurahan Margahayu Utara,” pungkasnya.

Koper Anting


Sementara itu, Irfan Farid Taufik menyambut baik dan berharap program Koper Anting dapat bersinergi dalam mendukung program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang memang sudah ada regulasinya, “Insya Allah Baznas akan bersama-sama untuk program ini agar Kota Bandung bisa menuntaskan ODF juga mengentaskan persoalan stunting,” pungkasnya.

Koper Anting

Di tempat yang sama, Sekretaris Kelurahan Margahayu Utara, Yuyun Yuhaemi menjelaskan program Koper Anting ini merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan program BAAS di Kelurahan Margahayu Utara, yang diharapkan menjadi jalan pengentasan tingginya angka stunting di Kelurahan Margahayu Utara. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting telah menegaskan perlunya partisipasi aktif semua pihak untuk mendukung percepatan penurunan stunting mulai dari orang perseorangan, masyarakat, akademisi, organisasi profesi, dunia usaha, media massa, organisasi masyarakat sipil, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan mitra Pembangunan.

Koper Anting juga merupakan satu inovasi yang dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas yang sedang dilaksanakan, sehingga ia berharap inovasi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga bermanfaat dan berkelanjutan sehingga dapat menjadi jalan untuk mengentaskan stunting di Kelurahan Margahyu Utara.

“Koper Anting ini menjadi jembatan untuk mengajak perusahaan atau pun perorangan yang ada di Kelurahan Margahayu Utara untuk membantu pemberian makanan tambahan bagi balita stunting, yang pengelolaan serta pendistribusian dan pelaporannya dilakukan oleh Kelompok Kerja Dapur Sehat Atasi Stunting (Pokja Dashat) Koper Anting yang ada di Kampung KB Kelurahan Margahayu Utara,” jelas Yuyun.



Pada kesempatan tersebut DPPKB Kota Bandung juga melaunching Program Instingku, yaitu Infak Sedekah Stunting untuk Kotaku yang bertujuan membantu percepatan penurunan angka stunting dan ini akan kami serahkan ke dapur-dapur sehat yang ada di kelurahan di Kota Bandung. ***


0/Post a Comment/Comments

POLRI PRESISI

KIM Cipedes

TOTAL VISITS :

KIM Cipedes
KIM Cipedes

Rumah Subsidi Rasa Komersil di Sumedang Kota, Hanya 33 Ribu Perhari

KIM Cipedes