KIMCIPEDES.COM, BANDUNG | Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) meluncurkan Pamapta (Pengamanan dan Pelayanan Masyarakat Terpadu) di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta Bandung, Senin, 27 Oktober 2025.
Pamapta berfungsi sebagai layanan Kepolisian di ruang Publik merupakan bagian dari transformasi struktural Polri menuju pelayanan yang lebih cepat dan proaktif di tingkat Polres. Perubahan ini tertuang dalam Surat Keputusan Kapolri nomor Kep/1438/IX/2025.
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan mengatakan dinamika kebutuhan publik bergerak cepat. Masyarakat tidak hanya membutuhkan layanan administrasi seperti SKCK, tetapi juga laporan kejadian pidana, hingga penanganan darurat bencana. “Ini lebih proaktif. Jadi para perwira Samapta yang berpangkat Perwira pertama tersebut ini beliau merespon semua keluhan masyarakat,” ungkap Kapolda Jabar.
Dijelaskan Kapolda Jabar, Pamapta dipersenjatai mobil patroli Turjawali yang berfungsi multifungsi, mulai dari mendatangi TKP hingga lokasi bencana. Kendaraan telah dilengkapi rotator, alat komunikasi HT dan Rig, serta fitur digital berupa notepad.
“Kami tahu bahwa kebutuhan akan kecepatan pembuatan laporan, akurasi baik gambar, suara sebagainya, ini sangat dibutuhkan dalam pelayanan kepolisian. Untuk itu kami sudah bermigrasi ke arah digital dengan notepad tersebut Ini dapat mempermudah pelaksanaan tugas,” ujar Rudi.
Kapolda Jabar menegaskan Pamapta tidak menggantikan fungsi layanan panggilan darurat 110, tapi saling melengkapi. Ketika menerima laporan 110, Pamapta bisa langsung datang ke TKP. "Atau masyarakat datang langsung ke Pamapta.
Selain perangkat digital, pada kendaraan juga tersedia toolkit penanganan TKP, termasuk alat pengambilan sidik jari dan marking. Di Polda Jabar, mobil Pamapta bahkan telah diperlengkapi peralatan pertolongan pertama yang lebih memadai seperti tabung oksigen untuk penyelamatan nyawa di situasi darurat.
Perlengkapan lain yang turut disiapkan ialah Sasumata, tongkat khas Jepang berbentuk serupa garpu panjang yang difungsikan untuk menghadang atau menangkis pelaku kejahatan dari jarak aman.
“Kami mengadopsi dari alat bela diri Jepang Sasumata. Itu digunakan untuk menanggulangi pelakukejahatan, pelaku pelanggaran yang membahayakan. Jadi dengan jarak tertentu stik ini bisa untuk menghadang lajunya mereka, bisa menangkis serangan daripada para pelaku kejahatan atau pelanggaran, dan masih banyak lagi beberapa perlengkapan yang Ikut mendukung kesuksesan pelaksanaan pelayanan masyarakat di Polda Jabar,” katanya.
Untuk memastikan kesiapan, Polda Jabar menggelar pelatihan pengoperasian aplikasi hingga pertolongan medis dalam situasi kedaruratan.
“Semuanya ada pelatihan, termasuk juga Kabid Dokkes di belakang sana, kami akan memberikan pelajaran pada mereka bagaimana pertolongan pertama kedaruratan. Itu yang utama,” pungkas Rudi.
** Edwandi

Posting Komentar