Keindahan Curug Cibeureum Kabupaten Cianjur di Mata Prawita GENPPARI

Prawita GENPPARI


KIMCIPEDES.COM, CIANJUR | “ Salah satu pesona alam yang dimiliki Indonesia dan tersebar luas di berbagai daerah adalah pesona air terjun. Baik karakteristik ketinggian maupun sebaran airnya yang jatuh dengan disertai pesona di sekelilingnya menambah takjub dan indahnya keindahan alam hasil karunia Tuhan. Itulah sebabnya kita harus menjaga dan merawat sebagai bagian dari bentuk rasa syukur kita untuk senantiasa menjaga kelestarian alam. Termasuk salah satu air terjun yang kita kunjungi saat ini yaitu air terjun Cibeureum atau dalam bahasa Sunda disebut dengan Curug Cibeureum yang terletak di kaki gunung Gede Pangrango, dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango “, ujar Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Cianjur, Sabtu, 13/3/2021.

Prawita GENPPARI

Selanjutnya Dede juga menyatakan bahwa selama perjalanan dari tempat parkir mobil menuju ke lokasi akan menelusuri jalan sekitar 2,7 km. Sebuah jarak yang tidak terlalu dekat untuk usia yang tidak lagi muda, namun beruntung semangatnya selalu muda. Namun beruntung jalanan menuju lokasi tersebut sudah tersusun bebatuan sehingga tidak terlalu licin, namun tentu harus tetap berhati – hati dalam melangkah agar tidak terpeleset jatuh. Sepanjang perjalanan akan disuguhi berbagai pemandangan alam yang indah dan eksotis. Tanjakan jalan juga cukup landai artinya tidak menguras banyak energi, dan beruntung dalam jarak tertentu ada beberapa saung untuk istirahat dan warung jualan aneka makanan dan minuman. Jadi sepanjang masih ada warung, perjalanan jejak petualangan selalu dianggap aman. Apalagi berbagai jenis burung dan hewan tumbuhan pun seringkali tampak di kiri dan kanan jalan. Ungkapnya.
Prawita GENPPARI

Setelah menempuh sekitar setengah perjalanan, sampai di sebuah danau atau telaga yang bernama telaga biru dan rawa panyangcangan. Tempat ini tentu sangat menarik dan indah sehingga cocok untuk pengambilan gambar dan video. Bahkan pada kesempatan tersebut, Ketum Prawita GENPPARI sempat menyampaikan arahan cara membuat legenda sebuah tempat wisata. Sebuah “Legenda” menurutnya menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan daya tarik sebuah destinasi ataupun potensi wisata. Namun demikian, jika legendanya sudah disepakati maka perlu ada standarisasi bagi tour guide yang memandu rombongan wisatawan agar ada keseragaman cerita. Jangan sampai satu pemandu dengan pemandu lainnya menyampaikan cerita yang berbeda. Imbuhnya.

Prawita GENPPARI

Di samping itu, jejak langkah perjalanan juga akan melewati jembatan panjang yang terbuat dari beton buatan yang tersusun rapi sehingga dari jauh seperti jembatan kayu. Ini merupakan salah satu keunikan dari jembatan ini yang tentu saja menjadi salah satu daya pikat pengunjung. Oleh karenanya tidak heran jika di sana sini para pengunjung selalu mengabadikan momen tersebut untuk ber-selfie ria.


“ Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam karena banyak berhenti di warung, akhirnya sampai juga ke tujuan utama di Curug atau Air Terjun Cibeureum. Tim DPD Prawita GENPPARI Cianjur memberikan gambaran dan penjelasan mengenai lokasi dan tata kelola objek wisata tersebut. Oleh karenanya dari DPP pun menyampaikan sumbang saran pendapat untuk meningkatkan tata kelola serta model pengembangan wisatanya. Meskipun ketinggiannya hanya sekitar 40 meter, aliran air terjunnya cukup deras. Ditambah jernihnya air yang mengalir dan segarnya udara sekitar, membuat wisatawan betah berlama-lama. Termasuk mandi di bawah guyuran air atau hanya sekitar di aliran sungainya saja. Di tempat ini juga ada dua air terjun lainnya yaitu Curug Cidendeng dan Curug Cikundul. Curug ini masih sangat asri, jalan yang menanjak, lebatnya pohon, dan suara kicauan burung. Menurut mitos yang berkembang, curug tersebut dipercaya dapat memudahkan orang dalam mencari pasangan alias jodoh “, pungkas Dede menutup cerita perjalanan ke curug Cibeureum kabupaten Cianjur.
**M. Edwandi

0/Post a Comment/Comments

POLRI PRESISI

KIM Cipedes

TOTAL VISITS :

Rumah Subsidi Rasa Komersil di Sumedang Kota, Hanya 33 Ribu Perhari

KIM Cipedes