KIMCIPEDES.COM, BANDUNG | Upaya penghijauan sebagai penyeimbang perkembangan teknologi dan padatnya penduduk, Satgas Sektor 22 Citarum Harum konsistensinya ada di Sub 15 sebagai Subsektor Pembibitan.
Pengembangan bibit tanaman ini sebagai isyarat Sektor 22 Citarum Harum untuk menstabilkan lahan kritis supaya udara dan sumber mata air bisa tetap ada, yang selama ini tergerus oleh perkembangan dan padatnya penduduk sehingga mengalihkan fungsi lahan.
Subsektor 15-22 yang dipimpin oleh Sertu Eko, hari ini berhasil mengembangkan benih tanaman keras Ki Damar sebanyak 150 batang tumbuh melalui penyemaian.
Dikatakannya, Tanaman Keras Ki Damar mulai bisa dipindahkan ke Poly Bag Nursecery dari penyemaian melalui biji.
"Benih untuk persediaan musim hujan yang akan datang kami siapkan bibit Tanaman Keras Ki Damar baru kita pindahkan ke Poly bag, namun belum masuknke usia tanam," jelas Eko, Sabtu, 02/01/2021
Saat ini subsektor pembibitan di sektor 22, masih menyediakan ratusan bibit tanaman, dikatakan Eko bahwa semua ini sebagai persediaan di musim hujan sekarang usianya siap tanam.
"Adapun bibit yang sudah masuk usia tanam di musim sekarang yaitu sebanyak 6000 bibit, ini hasil dari penyemaian di awal Tahun 2020," imbuh Eko.
Jenis tanaman yang ada dan masuk usia tanam yaitu Mahoni, Akalitus, Ketapang jaha, Tabe Buya Pancasila, Cadar handuras, Kaliandra, Kayu manis, Jambu kristal, Sengon, Alpukat, Kelengkeng, Nangka termasuk Vetiver, dengan jumlah total sebanyak 6000 bibit.
Satgas Citarum Harum Sektor 22, menyediakan tanaman keras juga tanaman keras produktif yaitu jenis tanaman keras buah-buahan.
Pada pantauan Satgas Sektor 22 Citarum Harum, bahwa lahan kritis berbentuk kebun sayuran merupakan tanah pribadi masyarakat, maka ketika dilakukan penghijauan dengan tanaman keras si pemilik lahan menolaknya.
Maka upaya Satgas Sektor 22 Citarum Harum dengan cara menanam dengan tanaman keras produktif baru si pemilik lahan mau menerimanya.
Posting Komentar