Wali Kota Bandung Bersama Dansektor 22 Citarum Harum Kunjungi Lokasi Banjir di Rancabalong

Sektor 22 citarum harum

KIMCIPEDES.COM, BANDUNG | Hujan yang mengguyur Kota Bandung menyebabkan banjir di beberapa lokasi. pada Jumat (24/01/2020) malam.  Di antaranya di RW 03 dan tiga cluster di Perumahan Bumi Adipura Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial bersama Dansektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Didi Ruswandi dan pejabat terkait lainnya mengunjungi lokasi banjir tersebut yang dinilai lebih tinggi dari biasanya.

Mang Oded, sapaan akrabnya, langsung meninjau dan menyapa warga terdampak banjir. Ia juga memberikan sembako kepada warga yang ditemui. "Di sini (RW 03 Kelurahan Rancabolang) ada musibah banjir yang di luar kebiasaan, dengan tinggi selutut. Baru terjadi hari ini, warga juga menyampaikan seperti itu tadi," katanya usai peninjauan.

Menurutnya, informasi yang didapat di RW 03 ada 259 Kepala Keluarga (KK) dan sekitar 1.100 warga terdampak banjir.

Mang Oded mengatakan, telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mencari tahu penyebabnya. "Saya sudah minta Kadis PU mencari penyebabnya. Karena baru pertama kali seperti ini, katanya banyak faktor penyebab, bisa jadi ini alihan dari daerah Sapan, karena airnya lebih besar lagi di sana," ungkapnya.

"Nanti akan dikoordinasikan juga dengan Pemerintah Kabupaten Bandung, KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia China) juga. Informasinya juga di Sungai Cinambo sudah satu bulan baru normalisasi aliran airnya lancar, tapi kok bisa banjir seperti ini," tambahnya.

Sementara itu, Kepala DPU Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, penyebab banjir di daerah tersebut faktor utamanya karena hujan tahun ini yang besar dengan durasi pendek sehingga turunnya sekaligus.

"Informasi dari BMKG, puncak hujan sampai Februari, diprediksi mulai Maret tidak terlalu besar. Saya sudah berkeliling di Sapan juga sudah penuh dengan air," ucapnya.

Menurut Didi, di wilayah tersebut juga sedang ada proses pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Didi pun menceritakan ada beberapa lokasi yang asalnya kebun, sekarang dibangun rumah. Ada juga beberapa irigasi kecil yang tidak sengaja tertutup oleh proses pembangunan.

Dengan curah hujan yang deras, lanjutnya, kondisi tersebut lebih berpengaruh menyebabkan terjadinya banjir. Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota (Pemkot) sudah melakukan beberapa upaya, seperti membuka irigasi yang tertutup dan sekarang aliran air sudah lancar. "Di Babakan Karet ada lahan Pemkot Bandung. Kita juga akan kaji kemungkinan untuk dibuat kolam retensi di sana. Karena Sungai Cinambo dan Cipamokolan Sub DAS (Daerah Aliran Sungai), misal kalau hujan Cinambo penuh, Cipamokolan malah kering," katanya.

Sementara itu, Dansektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik mengatakan akan bersinergi dengan Pemkot Bandung dalam mengantisipasi banjir. Kita akan cari tahu penyebab banjir diwilayah ini, padahal normalisasi aliran sungai Cinambo berjalan lancar. Tapi air masih meluap dan tergenang di permukiman rumah penduduk akibat curah hujan yang cukup tinggi salahsatu penyebab terjadinya banjir.

Menurut Dansektor 22, banjir selama ini memang akibat  karena faktor alam yaitu hujan, namun saya yakin salah satu faktornya kelalaian dari ulah manusia. Salah satu contoh kurangnya tahanan air di Kawasan Bandung Utara akibat lahan sudah sangat kritis, sehingga kurangnya resapan air ," ucapnya.

Salah satu upaya yang dilakukan Sektor 22 untuk menghijaukan kembali KBU, kita sudah melakukan  penanaman pohon di wilayah KBU sejak tahun 2018 untuk antisipasi kedepan nya kita tanami wilayah yang lahan nya sudah kritis dari sekarang, kita harus bersama - sama untuk membudayakan lagi menanam pohon," pungkasnya.
*M. Edwandi

0/Post a Comment/Comments

POLRI PRESISI

KIM Cipedes

TOTAL VISITS :

KIM Cipedes

Rumah Subsidi Rasa Komersil di Sumedang Kota, Hanya 33 Ribu Perhari

KIM Cipedes