"Gathering Positif Bermedia Sosial" Nyoman Shuida : Medsos Menjadi Kebutuhan ‘Wajib’ di Kalangan Masyarakat

Gathering Positif Bermedia Sosial

BANDUNG, KIM CIPEDES - Kemenko PMK bekerja sama dengan beberapa Kementerian/Lembaga mengadakan Gathering Positif Bermedia Sosial bertempat di Hotel paviloen jalan Guajalan RE.Martadinata No. 68 Kota Bandung, Rabu, 24/4/2019.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Batat, Dr. H. Iwa Karniwa S.E.Ak., M.M.,CA., PIA membuka secara resmi Gathering Positif Bermedia Sosial. 

Gathering Positif Bermedia Sosial

Sekda Jabar menyampaikan bahwa Pemerintah Jawa Barat telah menghadirkan Jabar Saber Hoax yang diharapkan dapat menjawab keresahan masyarakat di era digital terhadap maraknya penyebaran berita bohong yang meresahkan.

“Kami berharap generasi muda bisa turut serta proaktif dan konsisten dalam menyebarkan konten-konten positif dan membangun melalui media sosial. Dan diharapkan dapat mengurangi suburnya penyebaran berita bohong, karena musuh terbesar kita hari ini di era digital adalah mereka yang merproduksi hoax digital dan meresahkan masyarakat, ” kata Iwa Karniwa.

Tujuan dari acara ini adalah untuk mengimplementasikan secara langsung nilai nilai yang ada didalam program Gerakan Nasional Revolusi Mental dalam hal ini melalui penggunaan Media Sosial yang baik.

Menurut data statistik jumlah pengguna media sosial di Indonesia sekitar 150 juta orang, dan 16,4 juta berada di Jawa Barat dan Kota Bandung merupakan pengguna facebook terbesar se Jawa Barat, selanjutnya ada kota Bekasi dan Bogor. Bandung dipilih karena Kota Bandung sudah mengadopsi penggunaan teknologi digital dan teknologi informasi didalam upaya pelayanan kepada masyarakat diantaranya desa digital dan pelayanan. 

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida mengutarakan pengguna medsos yang sangat besar didalam perhelatan nasional yaitu Pemilu Pilpres dan Pileg. Bagaimana peran media sosial dalam menggiring opini masyarakat, Bagaimana peran media sosial dapat mempersatukan dan memperlemahkan masyarakat dengan konten yang negative, dengan konten penuh hoax ” ujar Nyoman. 

Berkenaan dengan itu Kemenko PMK mengambil inisiatif untuk mengajak rekan-rekan milenial yang berkecimpung di bidang media sosial seperti dari Pramuka, Paskibraka, dan Komunitas lain, yang bisa menularkan cara berkomunikasi dan menggunakan media sosial yang positif. “Kami yakin kawan- kawan ini juga bisa menjadi agen - agen yang bias menularkan cara berkomunikasi yang lebih baik dan bisa menyuarakan nilai - nilai revolusi mental sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI, ” himbau Nyoman saat menyampaikan pengantar mengawali diskusi “Gathering Positif Bermedia Sosial” di Hotel D’Pavilion Bandung.

Selanjutnya para peserta mendapatkan pemahaman tentang substansi Aksi Nyata Revolusi Mental dari Ahmad Rumadi, Perwakilan Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental; materi tentang konten-konten positif yang dapat menjadi viral oleh Valdryno, perwakilan Facebook; serta praktik positif bermedia sosial dari Alfianto dari Saber Hoax Jabar dan Janur M. Bagus dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).

Di akhir acara, peserta juga berkesempatan field visit ke Museum Gedung Sate yang merupakan museum pertama di Jawa Barat yang memanfaatkan high technology untuk mengenalkan kekayaan budaya Jawa Barat dan mendorong ekonomi kreatif dengan pemanfaatan kopi lokal. Dengan menggunakan hashtag #AyoBerubahJABAR, diharapkan peserta akan turut menyebarkan capaian-capaian dan melanjutkan perubahan baik yang dilihat secara langsung.

Gathering Positif lebih “Saat ini, media sosial menjadi kebutuhan ‘wajib’ di kalangan masyarakat. Pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, pedagang hingga politisi, semua mengakses medsos. Oleh karenanya, perlu dibangun kesadaran kuat untuk memanfaatkan medsos sebagai sarana yang produktif, bukan sebaliknya dipenuhi fitnah, hoaks, dll,” tegas Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida.

Nyoman mengatakan bahwa medsos seharusnya digunakan untuk makin merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa, bertukar informasi yang bermanfaat dan pada gilirannya dapat berkontribusi pada pembangunan

“Melalui pertemuan ini saya sangat berharap nilai-nilai strategis Gerakan Revolusi Mental yaitu Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Rotong mampu dipahami peserta dan sikap/perilaku kita mencontohkan perilaku melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu,” harap Nyoman saat menyampaikan pengantar mengawali diskusi. *AWH

0/Post a Comment/Comments

POLRI PRESISI

KIM Cipedes

TOTAL VISITS :

KIM Cipedes

Rumah Subsidi Rasa Komersil di Sumedang Kota, Hanya 33 Ribu Perhari

KIM Cipedes