Gubernur Resmi Launching Jabar Saber Hoax


KIMCIPEDES.COM, BANDUNG | Dalam rangka mendorong terciptanya suasana kondusif di Jawa Barat dari penyebaran konten - konten yang tidak berdasarkan informasi yang benar dan sudah seharusnya menjadi tugas bersama pemerintah dan masyarakat. 

Atas dasar hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Bara membentuk Lembaga Anti Hoax yang dinamakan Jabar Saber Hoax yang merupakan lembaga Non PNS yang bernaung dibawah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat.
Lembaga Jabar Saber Hoax ini iisi oleh orang kredibel dalam bidang IT yang bertugas memantau informasi baik berita, foto atau video yang diduga palsu atau hoax. Setiap pekannya lembaga ini juga akan menginformasikan kepada masyarakat berita-berita hoax yang muncul agar masyarakat mengetahui kebenaran beritanya. "Jabar menjadi yang pertama memiliki lembaga anti hoax ini

Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil didampingi Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya, Kadiskominfo Provinsi Jawa Barat, Hening Widiatmoko, Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunuikasi dan Media Massa Drs. Gun Gun Siswadi, M.Si, Tim Pengarah Siberkreasi, Rizki Amelia, Ketua Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, dan Sekjen Gerakan #BijakBersosmed, Ridhewan Ardiwinata memukul kentongan sebagai bentuk peresmian launching Jabar Saber Hoax, bertempat di Aula Barat Gedung Sate, Jumat (7/12/2018). 

Nampak hadir pada Launching Jabar Saber Hoax ini dihadiri oleh Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK). 


Kang Emil sapaan akrab Gubernur Jabar ini bercerita latar belakang Jawa Barat kemudian membentuk lembaga anti hoax ini. Menurutnya perang dunia ke-2 telah menewaskan lebih dari 50 juta orang, baik penduduk sipil maupun tentara. Perang ini diawali dari serangan Jerman ke Polandia atas kabar burung atau kabar bohong. Disebutkan Polandia akan menyerang Jerman sehingga Hitler, pimpinan Jerman lebih dulu menyerang. "Karena kabar hoax itu, terjadilah perang dunia ke-2 yang menyebabkan korban tewas sampai 50 juta orang. Begitu berjayanya hoax ini," ujar Emil.

Di Amerika, India bahkan di Indonesia yang saat ini marak dengan Jabar hoax. Sebagai contoh ia pernah mendapatkan hujatan karena dianggap Bandung tidak bisa menjaga keamanan. Hal itu muncul di medsos akibat kabar seorang ibu yang dianiaya di Bandara Hussein Sastranegara. Ibu yang seorang aktifis itu kemudian mengaku jika tidak ada penganiayaan. Namun demikian, kabar penganiayaan yang sebenarnya hoax tersebut sudah membuat resah masyarakat hingga pimpinan negeri. "Saya ini juga menjadi salah satu dari korban hoax, ramai saat Pilkada Jabar kemarin," tuturnya.

Kang Emil berharap masyarakat secara aktif melaporkan informasi yang diduga hoax ke Jabar Saber Hoaks, baik melalui medsos atau pesan WA, agar waktu produktif tidak hilang sia-sia untuk mengurusi berita tidak benar. ***

0/Post a Comment/Comments

POLRI PRESISI

KIM Cipedes

TOTAL VISITS :

KIM Cipedes

Rumah Subsidi Rasa Komersil di Sumedang Kota, Hanya 33 Ribu Perhari

KIM Cipedes