Dilarang Perayaan Tahun Baru Diatas Jembatan Layang Pasupati

Bandung, kimcipedes.com - Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung sepakat bahwa keamanan dan kenyamanan kota merupakan prioritas utama. Maka dari itu, keduanya selalu bersinergi agar keamanan dan ketertiban masyarakat selalu terjaga setiap saat, termasuk pada momentum Hari Raya Natal dan tahun baru 2018.

Momentum perayaan yang mengundang banyak massa itu tentu menjadi perhatian pemerintah kota dan kepolisian guna memastikan kegiatan tersebut berjalan tanpa gangguan keamanan dan ketertiban. Untuk itu, Polrestabes Bandung menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor di Aula Mapolrestabes Bandung, Rabu (13/12/2017).

Rapat tersebut dihadiri oleh para pimpinan daerah Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, Dandim 0618/BS Letkol Inf. Arfin Dahlan, dan Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb M. Iman Handojo. Kapolrestabes Bandung juga mengundang para Kapolsek dan kepala dinas terkait, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pangan dan Pertanian, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Ridwan mengatakan bahwa situasi Kota Bandung hari ini banyak menerima kabar baik. Survei mengatakan bahwa 96% warga Bandung betah tinggal di kotanya. Ia menekankan, hal itu disebabkan oleh rasa aman dan nyaman yang ditumbuhkan berkat kerja sama pemerintah dengan jajaran kepolisian dan TNI. “Modal Kota Bandung kenapa dicintai 96% warganya yang menyatakan betah tadi karena faktor aman dan nyaman. Nyamannya urusan wali kota, amannya urusan Pak Kapolrestabes. Tugas kami sudah sangat baik, pingpongnya sudah sangat baik, mudah-mudahan diapresiasi oleh masyarakat,” tutur Ridwan.

Menjelang perayaan Natal, Ridwan menitipkan kepada jajaran kepolisian agar kenyamanan warga saat beribadah bisa terjamin. Soal sistem pengamanan, Ridwan percaya pihak kepolisian sudah sangat optimal dalam mempersiapkannya. Namun Ridwan mengusulkan agar metode pengamanan tidak malah membuat suasana menjadi tegang. “Khusus untuk natal dan tahun baru, persiapan mohon ditingkatkan tapi sifatnya tidak terkesan tegang. Tetap rileks saja, santai saja. Tapi aman dan terkendali. Pengamanan natal sudah sangat optimal persiapannya oleh Pak Kapolres,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan kepada jajaran pemerintah kota agar sama-sama menjaga kondusivitas kota, mulai dari pengamanan lalu lintas hingga keamanan pangan. Ridwan ingin agar selama momentum dua perayaan itu tidak terjadi kenaikan harga pangan yang terkadang juga bisa memicu kondisi kota yang tidak kondusif.

Demikian pula dengan kesiapan penerimaan wisatawan dari luar kota yang hendak berlibur ke Bandung. Berdasarkan data, dalam dua tahun terakhir Bandung menerima peningkatan jumlah wisatawan hingga hampir 1 juta. Sebagai kota wisata, pada hari-hari libur seperti itu para petugas lapangan seperti Dinas Perhubungan juga tim kepolisian justru harus meningkatkan kewaspadaan di titik-titik keramaian.

Tahun ini, Ridwan menetapkan ada tiga titik pusat perayaan tahun baru di Kota Bandung, yakni di Alun-Alun Bandung (Jalan Asia Afrika), Alun-alun Ujungberung, dan Alun-alun Cicendo. Sementara itu, perayaan tahun baru yang biasa dilaksanakan di atas jembatan layang Pasupati, tahun ini dilarang dilakukan. Pasalnya, perbaikan jembatan belum rampung dilakukan.

“Jangan sampai urusan keselamatan dikorbankan gara-gara hanya untuk perayaan. Jadi tolong imbau, nanti juga diamankan oleh Kapolres, nggak boleh ada perayaan di atas Pasupati. (Alasan) pertama karena perbaikan belum selesai, kedua sudah ada tiga lokasi istimewa sudah saya siapkan,” ujarnya.


AMAN TERKENDALI

Menghadapi persiapan pengamanan Natal dan tahun baru, Kombes Pol Hendro Pandowo meyakinkan bahwa kondisi Bandung saat ini relatif aman terkendali. Hal tersebut berkat kerja sama yang taktis antara kepolisian dan aparatur kewilayahan. Ia bahkan memerintahkan para Kapolsek agar terus melakukan pengamanan pada kegiatan apapun yang mendukung program pemerintah kota.

Hendro menjelaskan bahwa pada dua tahun terakhir angka kriminalitas di Kota Bandung terus menurun hingga 46%. Kepolisian mencatat tindak pidana yang terjadi di tahun 2016 mencapai 3760 kasus. Angka tersebut termasuk tindakan pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, penganiayaan, pemerkosaan, hingga penyalahgunaan narkotika. Sementara per hari ini di tahun 2017 jumlah tindak pidana berada di angka 2018 kasus. “Apalagi untuk kasus-kasus yang meresahkan seperti curanmor (Pencurian Kendaraan Bermotor) roda 2, tahun lalu 400 sekarang cuma 100. Curanmor roda empat dulu 100 sekarang 12,” jelas Hendro. 
Rata-rata untuk kejahatan yang meresahkan, lanjut Hendro, turun hingga 75%. “Langkah yang sudah kita kerjakan artinya sudah benar. Hanya perlu ditingkatkan semangat agar angka kejahatan terus ditekan,” sambungnya.

Pada momentum Natal dan tahun baru, Hendro telah mempersiapkan personelnya untuk mengamankan 156 gereja, termasuk 13 gereja prioritas di titik-titik pusat. Sementara itu, pihaknya juga akan mengamankan jalur lalu lintas, stasiun, hingga pusat-pusat keramaian pada saat pergantian tahun. “Malam tahun baru juga kita amankan terutama di wilayah Gasibu, Alun-alun, Jembatan Pasupati, Jembatan Antapani, Jalan Merdeka, dan Jalan Dago,” ungkapnya.***

0/Post a Comment/Comments

POLRI PRESISI

KIM Cipedes

TOTAL VISITS :

Rumah Subsidi Rasa Komersil di Sumedang Kota, Hanya 33 Ribu Perhari

KIM Cipedes